Optimalisasi peran pelaku seni topeng “murtitomo” di kepanjen malang melalui dialog budaya dan go digitalisasi promosi

Keywords: Topeng Malang, Murtitomo, Kepanjen

Abstract

Budaya di Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah wayang Topeng Malangan. Topeng digunakan sebagai media yang mendukung fleksibilitas penari. Dikarenakan pada saat itu sulit merias wajah sehingga lebih mudah ketika sang penari mengenakan topeng pada wajahnya. Kenyataannya kini seni topeng Malangan semakin tenggelam oleh kesenian modern yang lebih banyak diminati generasi penerus. Ketika pandemi covid melanda, mereka kehilangan penghasilan karena larangan berkumpul dan tidak ada pertunjukan. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan ketua komunitas Murtitomo (Bp. Achmad Sholeh), didapatkan data bahwa komunitas ini memproduksi topeng secara mandiri, manual dan dijual melalui medsos. Selama pandemic, hampir tidak ada pembelian topeng dan ini memperparah keadaan. Secara spesifik tim PKM merumuskan permasalahan yaitu: 1. Komunitas Murtitomo memerlukan cara terbaik untuk pelestarian budaya Topeng Malangan pada para generasi muda, 2. Terbatasnya peralatan untuk menghasilkan topeng dengan cepat dan berkualitas, 3. Kurang optimalnya pemasaran online. Untuk menunjang peningkatan ekonomi kreatif, komunitas Murtitomo bersepakat dengan tim PKM untuk merencanakan beberapa solusi yaitu : 1. Dialog budaya untuk memahami pentingnya literasi sebagai upaya pelestarian budaya Topeng Malangan yang dipandu oleh Budayawan, 2. Pengadaan peralatan pendukung percepatan dan peningkatan kualitas produk kerajinan topeng 3. Pelatihan optimalisasi Go Digitalisasi Promosi. Target pelaksaan program PKM ini adalah transfer of knowledge dan transfer of skill dari tim PKM sehingga diharapkan tingkat partisipasi aktif (70%) dan terjadi peningkatan ekonomi. Selanjutnya luaran dari program ini adalah jurnal ilmiah nasional berISSN, media cetak elektronik serta peningkatan IPTEK dengan optimalisasi Go Digitalisasi Promosi, video, modul literasi serta haki. Dalam pelaksanaan program, mitra bersedia menyediakan tempat, pengurus terlibat aktif pada dialog budaya dan pelatihan pemasaran online. Prosedur evaluasi meliputi: 1. Ada modul literasi, 2. Peralatan pendukung produksi topeng terawat dengan baik

Published
2024-03-31