Pengaruh pengaturan voltase terhadap kekuatan tarik pada gas metal arc welding antara pipa STKM 13B dan pelat SPH 440

Abstract

Gas Metal Arch Welding (GMAW) adalah suatu metode pengelasan yang saat ini sudah banyak digunakan di industri manufaktur. Hal ini dikarenakan GMAW memiliki beberapa keunggulan seperti pengelasan yang cepat dan dapat digunakan dalam berbagai posisi dan material. Namun demikian, cacat pada las berupa porositas masih sering terjadi, sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal melalui teknik pengelasan GMAW masih diperlukan penelitian lebih lanjut secara ekstensif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mengenai pengaruh pengaturan voltase terhadap kekuatan tarik hasil las GMAW, yang mana sangat dipengaruhi oleh porositas hasil lasnya. Dalam hal ini, material yang digunakan yaitu berupa pipa STKM 13B dan pelat SPH 440. Pengelasan antara pipa dan pelat secara saling tegak lurus memiliki kemungkinan yang besar untuk terjadinya porositas pada hasil las, sehingga sangat menarik dan penting untuk diteliti. Arus yang digunakan pada penelitian ini yaitu 110 Ampere dengan variasi voltase 18, 20, dan 22 Volt. Hasil pengelasan menunjukkan bahwa pengelasan dengan voltase yang meningkat menunjukkan peningkatan kekuatan tarik dari material yang sudah dilas. Namun demikian, pada sampel dengan voltase 20 V menunjukkan hasil terbaik yang terjadi dikarenakan pada hasil foto mikro terlihat bahwa pada sampel tersebut tidak terdapat porositas atau paling tidak minim porositas. Lebih lanjut lagi, nilai standar untuk area las menunjukkan bahwa pengelasan dengan voltase yang tinggi mendukung tercapainya standar ketebalan, kedalaman, dan panjang las yang disarankan. Penelitian ini berhasil memberikan gambaran hasil kekuatan tarik dari las GMAW pada material pipa dan pelat dengan perbedaan nilai tegangan